Trequartista atau Playmaker ?

Trequartista berarti ‘tiga perempat’, maksudnya adalah posisi seorang pemain yang berada di tiga perempat lapangan jika diukur dari garis gawangnya. Posisi ini awalnya dikembangkan Magic Magyars, tim legendaris Hungaria pada pertengahan era 1950-an. Trequartista bukan seorang penyerang dan juga bukan seorang gelandang, ia adalah keduanya.

Banyak sekali pandangan berbeda mengenai apa sebenarnya fungsi trequartista. Ada yang mengatakan bahwa trequartista adalah ‘Inside Forward’ atau penyerang lubang, ada juga yang mengatakan ‘Playmaker’. Apapun itu, saya memiliki pendapat sendiri soal apa itu terquartista berdasarkan data-data yang saya dapat dan amati. Saya akan mencoba menjabarkannya dengan perlahan.

Playmaker. Playmaker adalah pemain yang secara general mengendalikan alur permainan timnya di dalam sebuah pertandingan. Posisi bakunya adalah Central Midfielder atau Attacking Midfielder. Dia berperan untuk membagi bola secara efektif pada teman-temannya. Dialah yang memutuskan akan dimulai dari mana sebuah serangan, apakah menusuk dari tengah atau dari sisi lapangan. Dan dia juga yang memutuskan pemain mana yang posisinya paling baik untuk diumpan. Ketika bertahan pun ia kerap membantu dan kerap menjemput bola ke dalam pertahanan sendiri. Playmaker lebih banyak berperan di lapangan tengah, akan sangat jarang untuk maju sampai kotak pinalti lawan, kecuali jika posisi bakunya Attacking Midfielder. Playmaker juga menuntun rekan-rekannya agar dapat menguasai bola. Contoh pemain yang memainkan peran ini adalah Diego Maradonna, Rui Costa, dan Zinedine Zidane.

Trequartista. Posisi bakunya adalah Attacking Midfielder atau Second Striker. Dia kadang berperan untuk membantu membuka celah dengan passing seperti seorang Playmaker, dribling dan pergerakan tanpa bola seperti Deep Lying Forward ataupun datang dari second line seperti Inside Forward. Bahkan ia mempunyai kemampuan finishing sebaik seorang Target Man. Dia bergerak bebas baik di lini tengah maupun di lini depan. Trequartista tidak menjemput bola, dia terlihat seperti menjemput bola karena dia menunggu tepat di tiga perempat lapangan, dan memang dia akan lebih banyak beroperasi di situ (persis seperti artinya secara harfiah). Salah satu perbedaan mencolok seorang trequartista dengan pemain lainnya adalah ia biasanya tidak menahan bola untuk menunggu rekan-rekannya, dan yang lebih mencolok lagi dia sama sekali tidak ditugaskan untuk mengejar bola apalagi bertahan. Karena perannya yang sangat vital di berbagai aspek menyerang, maka saat bertahan dia seakan ‘diistirahatkan’. Secara teknik, pastinya seorang trequartista haruslah pemain yang mempunyai bakat secara alamiah dalam mengolah bola dan visi juga kecerdasan yang tinggi dalam menghadapi situasi dalam pertandingan. Contoh pemain jenis ini dapat banyak ditemukan di Liga Italia seperti Antonio Cassano, Riccardo Kaka (ketika di AC Milan), Alessandro Del Piero, dan salah satu yang disebut sebagai trequartista murni dan salah satu yang terbaik yaitu Francessco Totti.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa seorang trequartista bisa saja seorang playmaker timnya juga, namun seorang playmaker tim tidak harus trequartista karena dia dapat berada di posisi CM, tidak harus AM seperti posisi trequartista pada umumnya. Itulah mengapa saya berpendapat trequartista atau playmaker. Lalu, apa hubungannya dengan AC Milan?

Rekan-rekan Milanisti belakangan ini mengungkapkan betapa Milan membutuhkan seorang playmaker, dan terkadang menganggap playmaker itu trequartista. Secara kasat mata sebenarnya Milan mempunyai playmaker pada diri Mark van Bommel, Aquilani, dan Seedorf. Playmaker di sini adalah playmaker di posisi CM seperti yang diinginkan oleh Allegri dalam taktiknya.

Pada posisi trequartista terdapat Kevin Prince Boateng, Robinho, Stephan El Shaarawy, Urby Emanuelson (belakangan ini dicoba oleh Allegri menjadi trequartista), dan Antonio Cassano. Khusus untuk Cassano, seperti telah di jelaskan di atas. Ia adalah tipikal trequartista murni, sementara Boateng dan Emanuelson adalah penjabaran baru trequartista versi Allegri, seorang pemain dibelakang dua striker yang tidak hanya baik dalam menyerang, namun juga baik dalam bertahan. Sesuai dengan taktik Allegri, yaitu keseimbangan dalam permainan. Sementara, Robinho dan El Shaarawy merupakan trequartista yang lebih berciri sebagai second striker atau penyerang lubang dengan lebih memfokuskan pada penyerangan dan sedikit lemah dalam bertahan. Itulah mengapa, Allegri jarang menggunakan formasi dengan menempatkan Robinho, El Shaarawy ataupun Cassano sebagai trequartista karena mereka lemah dalam bertahan, meski mereka rela berkorban untuk membantu pertahanan, namun kemampuan bertahannya masih di bawah Boateng dan Urby.

Permasalahan Milan di sini adalah tidak adanya pemain yang dapat membuat perbedaan seperti saat Milan ada Kaka, seorang trequartista dan juga fantasista. Pemain yang dibutuhkan saat Milan buntu melakukan penyerangan. Bagi saya, dia tidak harus pandai dalam playmaking, namun yang terpenting adalah keberadaannya akan membuat lawan gentar dan dapat diandalkan oleh rekan timnya. Percaya bahwa ia akan berbuat sesuatu dan membawa Milan menang. Dia tidak harus di AM, di second striker pun bisa, selama dia berada di daerah 3/4 daerah lawan dia adalah seorang trequartista. Saya cenderung memilih Carlos Tevez, ia adalah versi gabungan dari Robinho dan Boateng, lincah dan keras, dalam artian baik dalam menyerang dan bertahan sesuai keinginan Allegri.

Namun, apabila Milan tidak mendapatkan Tevez, Milan tidak kekurangan apapun, menurunnya performa Milan lebih dikarenakan badai cedera yang silih berganti menimpa para pemain Milan. Percayalah, Allegri tahu yang terbaik.

Demikian penjabaran yang cukup panjang mengenai trequartista dan playmaker, apabila ada yang tidak setuju silahkan saja. Untuk memastikan keberadaan trequartista dan playmaker dalam formasi Allegri. Jawablah pertanyaan berikut.

Formasi Allegri adalah 4-3-1-2 Abbiati-Abate-Nesta-Silva-Zambrotta-Aquilani-van Bommel-Nocerino-Boateng-Robinho-Ibra

Pada formasi di atas, Boateng berperan sebagai trequartista. Pertanyannya adalah apakah Boateng playmaker Milan? Apabila bukan, siapakah playmaker Milan?

Jawaban saya adalah, Boateng memang trequartista, namun ia bukan playmaker Milan. Playmaker Milan adalah van Bommel.

Jadi, dalam versi saya trequartista tidaklah harus menjadi playmaker, dan seorang playmaker tidak harus trequartista.

Forza Milan Per Sempre Per Noi!!!!

Tinggalkan komentar